Takut Elpiji Meledak, Pakai Batok Kelapa
Artikel, Dumplengan, News, Ngawi, Pitu, Tips, Utama 21.27

Mahalnya harga elpiji serta sulitnya minyak tanah di pasaran, tidak membuat patah semangat warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memanfaatkan sampah pasar berupa batok kelapa disulap menjadi sebuah arang untuk kebutuhan alat bakar rumah tangga.
Pembuatan arang dari batok kelapa ini dinilai sangat manual dan tradisional, dengan perapian seadanya dengan menggunakan sebuah tong kosong untuk digunakan menjadi sebuah perapian, untuk menghasilkan arang batok kelapa yang gunanya alat pembakar masakan, pengganti minyak tanah dan elpiji.
Seperti dilakoni Joko Prasetyo (40), Warga Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sejak berhenti dari pekerjaan serabutan, dia sudah 6 bulan terkahir ini memproduksi arang batok kelapa. Itu pun, katanya, batok kelapa itu dihasilkan dari sampah pasar yang tidak digunakan kembali. Nilai keuntungannya cukup besar.
Dalam sehari, dia bisa memproduksi arang batok kelapa sebanyak 60 kilogram dengan harga di pasaran mencapai Rp 3.000 per kilogram. "Itu pun juga tergantung dari pemesanan pelanggan," katanya.
"Sebenarnya proses pembuatan arang batok kelapa itu awalnya coba-coba, tapi lambat-laun pemesannya banyak," katanya.
Joko menambahkan proses produksi yang dia lakukan terkendala pasokan bahan baku yang ada di Ngawi. Karena itu, dia sengaja mendatangkan bahan baku batok kelapa itu dari luar kota. [air/nca]
Sumber : beritajatim.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :