Mencuri Rokok, Bonyok Dipukuli
Posted by Lintas_Daerah Kabupaten Ngawi, News, Padas, Patroli, Utama 16.36
NGAWI - Ramelan (35), warga Desa Bendo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, Jawa
Timur, diamankan Polsek Geneng usai
kepergok mencuri rokok di toko kelontong. Sebelum diamankan, Ramelan sempat dihajar oleh massa yang mengetahui perbuatannya.
Menurut Kapolsek Geneng, AKP Partono, pelaku mencuri satu slop rokok di toko milik Sumi, warga Desa Baderan, Kecamatan Geneng. Saat itu, pemilik toko sedang melayani pelaku yang tengah membeli bensin eceran.
"Pelaku datang ke toko untuk beli bensin eceran. Saat pemilik toko sedang melayaninya, diam-diam pelaku masuk ke toko dan mengambil rokok lalu disembunyikan di dalam baju," kata Partono, Kamis (4/4).
Namun, pemilik toko curiga dan berteriak maling sehingga menarik perhatian warga sekitar yang langsung berdatangan. Alhasil, pelaku menjadi bulan-bulanan warga, bahkan sepeda motor pelaku juga turut menjadi sasaran kemarahan.
Menurut Kapolsek Geneng, AKP Partono, pelaku mencuri satu slop rokok di toko milik Sumi, warga Desa Baderan, Kecamatan Geneng. Saat itu, pemilik toko sedang melayani pelaku yang tengah membeli bensin eceran.
"Pelaku datang ke toko untuk beli bensin eceran. Saat pemilik toko sedang melayaninya, diam-diam pelaku masuk ke toko dan mengambil rokok lalu disembunyikan di dalam baju," kata Partono, Kamis (4/4).
Namun, pemilik toko curiga dan berteriak maling sehingga menarik perhatian warga sekitar yang langsung berdatangan. Alhasil, pelaku menjadi bulan-bulanan warga, bahkan sepeda motor pelaku juga turut menjadi sasaran kemarahan.
Dewan Mendesak Jamkesmas Dikelola Pemprov
Posted by Lintas_Daerah Kesehatan, News, Ngawi, Pemprov, Utama 01.40
SURABAYA - Sistem pembagian kartu Jaminan Kesehatan (Jamkesmas)
diusulkan untuk diubah. Pasalnya, dengan menggunakan sistem lama banyak
warga miskin yang tidak tercover dalam kartu Jamkesmas. ”Kalau dengan
sistem yang saat ini yakni ditangani pemerintah pusat banyak yang tidak
mendapat kartu Jamkesmas, kasihan mereka,” kata Ahmad Iskandar, Anggota
Komisi E DPRD Jatim, Rabu (3/4).
Dia menjelaskan, mestinya
Jamkesmas menggunakan sistem kontrak, pembagian kartu Jamkesmas nanti
tidak melalui pengusulan kepada pemerintah pusat. Tetapi, Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) langsung memberikan kuota jumlah peserta Jamkesmas
kepada Pemprov. Verifikasi peserta Jamkesmas sendiri akan dilakukan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dan masing-masing kabupaten. Selama ini
verifikasi Jamkesmas ditangani langsung oleh pemerintah pusat melalui
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Dengan
sistem saat ini masih ada ratusan ribu warga miskin di Jatim yang belum
mendapatkan kuota Jamkesmas. Pengajuan tambahan sebesar 210 ribu warga
miskin baru ditolak oleh Pemerintah Pusat. Di samping itu, sebanyak 480
ribu warga peserta Jamkesda pada tahun 2012 lalu sampai sekarang juga
belum tercover.
Dia menilai adanya warga yang tidak tercover
tersebut menjadi aneh, karena melihat penyerapan Jamkesmas tahun lalu
tidak maksimal. Penyerapan Jamkesmas pada tahun 2012 hanya sekitar 50
sampai 60 persen. Dia menduga, kartu Jamkesmas dibagikan tidak tepat
sasaran.
Karena itu, dia mendesak agar pemerintah pusat
menggunakan sistem kontrak. ”Kalau memang nanti sistem kontrak
diberlakukan maka semua bisa mendapatkan kuota, kalau sekarang kan tidak
semuanya mendapatkan kuota,” tegasnya.
Sementara, Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes ) Jatim dr Harsono membenarkan saat ini banyak
warga miskin di Jatim yang berhak menerima Jamkesmas ternyata belum
menerima kartunya. Dari data yang dihimpun, ada 1.410.000 orang yang
belum menerima kartu Jamkesmas baru.
Rinciannya, 1,2 juta
orang yang kartu Jamkesmasnya sudah turun dari pusat ke dinas kesehatan
kabupaten/kota namun belum dibagikan ke masyarakat. “Kami pastikan
masyarakat yang belum menerima kartu Jamkesmas, tetap mendapatkan
pelayanan kesehatan gratis dari rumah sakit. Sebab, ini bukan kesalahan
mereka karena memang kartunya belum diterima,” tegas mantan Bupati
Ngawi tersebut.
Harsono mengatakan, pihaknya sudah
mengintruksikan kepada masing-masing rumah sakit agar menerima pasien
Jamkesmas. “Karena itu, masa aktif kartu lama akhirnya di perpanjang.
Dinkes Jatim sudah menyosialisasikan ini ke semua rumah sakit,” ujarnya.
Saat
ini, kata Harsono sudah ada lima rumah sakit milik Pemprov Jatim yang
melayani pasien secara gratis bagi pemegang kartu jamkesmas lama. Yakni,
RSUD dr. Soetomo, RSU Haji, RSJ Menur, RSUD Saiful Anwar Malang, dan
RSUD Soedono Madiun.
Warga pemegang kartu Jamkesmas lama
mendapat pelayanan kesehatan gratis akan ditangani PT Askes. Petugas
Askes di tiap rumah sakit, akan mengeluarkan Surat Keabsahan Peserta
(SKP) begitu pasien menunjukkan kartu jamkesmas lama. “Setelah SKP
dikeluarkan, rumah sakit wajib memberi pelayanan kepada warga pemegang
kartu lama,” katanya.
Sementara, Ketua Komisi E DPRD Jatim
Sugiri Sancoko mengatakan seharusnya semua kuota yang belum terpenuhi
seluruhnya dicover oleh pemerintah pusat.”Pemerintah harus konsisten,
Kemenkes seharusnya memasukkan semua kuota peserta Jamkesmas tidak malah
melimpahkannya ke Jamkesda,” pungkasnya.
Dikutip : Surabayapost.co.id
Mau Pasti Pas? SPBU Harus Tera Ulang Dulu
Posted by Lintas_Daerah BBM, News, Ngawi, SPBU, Utama 19.31
NGAWI - Maraknya SPBU nakal disikapi oleh Disperindag Ngawi dengan melakukan tera ulang. Ini dilakukan untuk memastikan jika tidak ada penipuan yang dilakukan SPBU dalam memberikan BBM kepada konsumen.
Kepala UPT Metrologi Disperindag Jatim di Madiun, Hadi Witomo, menjelaskan, sudah seharusnya semua SPBU mengantongi sertifikat Pasti Pas agar tidak merugikan konsumen. Karena hal itu, maka pihaknya melakukan pengecekan ke seluruh SPBU.
Teknis yang dilakukan adalah menakar 20 liter solar, pertamax, maupun premium untuk mengetahui ambang batasnya. Nantinya, hasil pengecekan tera ini akan disampaikan dalam bentuk tertulis sebagai syarat dari Pertamina untuk menilai apakah SPBU yang sudah dicek tersebut layak mendapat label Pasti Pas atau tidak.
Ketahuan Selingkuh, Suami Cekik Istri
Posted by Lintas_Daerah jogorogo, KDRT, Macanan, News, Ngawi, Patroli, Utama 19.26
JOGOROGO - Emosi karena sms mesra dirinya dengan wanita lain dibaca sang istri, Supri, 30, memukul Nurhayati, 33, istrinya.
Berdasarkan keterangan dari Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso, kemarin (28/03), tindak KDRT ini dialami oleh Nurhayati yang merupakan warga Dusun Pondok, Macanan, Jogorogo setelah mencurigai jika sang suami ada main dengan wanita lain. Hal ini didasari dari gelagat Supri yang sejak beberapa hari terakhir sibuk dengan ponselnya.
Usut punya usut, terbukti jika si suami memang bersms mesra dengan wanita lain. Tidak terima suaminya digoda, Nurhayati mencoba menghubungi si wanita itu. Tindakan ini diketahui oleh Supri yang langsung meminta ponselnya untuk dikembalikan. Namun Nurhayati menolak dan malah membanting ponselnya. Kejadian ini langsung saja membuat Supri kalap dan langsung memukul juga mencekik leher Nurhayati hingga terjatuh.
Kejadian ini akhirnya dilaporkan oleh Nurhayati ke Mapolsek Jogorogo. Karena kasus tersebut melibatkan perempuan, Polsek Jogorogo melimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi untuk proses lebih lanjut.
Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku jika kekerasan yang dilakukannya terjadi karena kesal mengetahui ponselnya dibanting oleh sang istri.
Harga Cabai Rawit Semakin Pedas
Posted by Lintas_Daerah News, Ngawi, Pasar, Perdagangan, Utama 15.52
NGAWI - Setelah harga bawang dan tomat, kini harga cabai rawit di Ngawi terus naik. Saat ini, harga sayuran pedas itu menembus Rp 50 ribu per kilogram. Berbanding jauh dari harga beberapa pekan lalu yang masih berada di kisaran Rp 26 ribu.
Harga yang cukup membuat pedih dompet ini juga dikeluhkan oleh para penjual sayuran di Pasar Besar Ngawi. Mereka menjadi kesulitan menjual cabai rawit dengan harga yang mahal, selain itu, mereka pun di protes oleh para pembeli.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Ngawi, Marsudi, menyatakan kenaikan harga cabai ini merupakan imbas kegagalan panen di sejumlah sentra cabai lokal. Ini juga didasari karena kondisi cuaca yang tidak menentu yang akhirnya membuat cabai rawit menjadi busuk yang akhirnya mempengaruhi harga jual karena stok yang hanya sedikit juga kerugian panen.
Asik Mabuk, Enam Pelajar Di Razia
Posted by Lintas_Daerah News, Ngawi, Ngrambe, Patroli, Utama 15.48
NGRAMBE - Sedang asik mabuk-mabukan, enam pelajar asal Desa Sidomulyo, Ngrambe, diamankan polisi setelah ketahuan pesta miras di sub terminal Ngrambe. Mereka digerebek petugas pada Sabtu, (23/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Ini bermula saat Polsek Ngrambe melakukan patroli rutin dan mendapat informasi dari warga kalau ada persta miras di sub terminal Ngrambe.
Dari hasil penggerebekan dan penyelidikan, polisi mendapati sejumlah pelajar sedang mabuk miras jenis arak jowo yang dikemas dalam bekas botol mineral.
Kawasan sub terminal Ngrambe memang tempat favorit menggelar pesta miras karena kondisinya yang gelap dan sepi di malam hari. Terlebih, tempat ini juga banyak ruko kosong yang tidak terawat.
Saat ini, pihak Polres Ngrambe akan melakukan penyidikan lebih lanjut dan melakukan upaya agar sub terminal Ngrambe tidak lagi digunakan sebagai tempat maksiat, termasuk pesta miras.