Jumlah Penderita HIV/Aids Naik
Kesehatan, News, Pemerintah, Penduduk, Utama 21.16
KOTA - Dinas KEsehatan (Dinkes) Ngawi mengaku kesulitan mendeteksi penderita HIV/Aids. Hal itu disebabkan karena klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT_ belum dibuka. Rencananya, fasilitas penanganan pasien HIV/Aids tersebut baru mulai beroperasional pada pertengahan tahun ini. Masalah yang terjadi saat ini adalah, pasien baru terdeteksi saat kondisi sudah dalam stadium lanjut. Dengan adanya VCT, diharapkan penderita bisa dideteksi lebih dini. Demikian yang disampaikan oleh Kasi Penanggulangan Penyakit Dinkes Ngawi, Jaswadi, kemarin (9/3).
Jumlah temuan orang dengan HIV/Aids (ODHA) di Ngawi naik tiga kali lipat. Dinkes menemukan 9 penderita baru yang terinveksi virus itu dalam waktu kurang dari tiga bulan. Tentu saja, temuan ini merupakan fakta yang harus mendapatkan solusi penanganan yang lebih baik. Penderita yang baru ditemukan itu berasal dari Kecamatan Ngawi, Kecamatan Mantingan dan Kecamatan Padas.
ODHA tersebut ditemukan dalam kondiri sudah disertai penyakit penyerta atau infeksi opurtunistik seperti Tubercolosis (TB), Gastro Enteristis (GE) atau diare yang tidak kunjung sembuh, jamur dan sariawan yang juga tidak kunjung sembuh. Jika setiap bulan rutin ditemukan 3 ODHA, maka penderita HIC/Aids dipastikan naik dibanding tahun sebelumnya. Terakhir tercatat pada tahun 2011 ditemukan 30 ODHA.
Karena itu, Dinkes menginstruksikan semua puskesmas di Ngawi harus memiliki klinik infeksi menular seksual (IMS). Klinik tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan organ seksualnya. Sehingga diharapkan, pada saat klinik VCT resmi dibuka, masyarakat tidak lagi canggung untuk memeriksakan kesehatannya.
Selain fasilitas, kendala yang ditemukan di lapangan adalah, mayoritas penderita HIV/Aids bersikap tertutup. Tentu saja ini menjadi kendala dalam melakukan deteksi dini. Oleh karena itu, Dinkes bekerja sama dengan LSM yang berkompeten di bidang pendampingan Pasien HIV/Aids.
Dinkes juga mulai aktif melakukan sosialisasi ke pelajar, mahasiswa dan masyarakat tentang HIV/Aids dan cara penularannya. Diharapkan, dengan adanya sosialisasi tentang virus ini, masyarakat menjadi lebih tahu dan terhindar dari penyakit tersebut.
Dikutip : Radar Ngawi
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Lintas_Daerah
pada 21.16.
dan Dikategorikan pada
Kesehatan,
News,
Pemerintah,
Penduduk,
Utama
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas