Dewan Mendesak Jamkesmas Dikelola Pemprov

SURABAYA - Sistem pembagian kartu Jaminan Kesehatan (Jamkesmas) diusulkan untuk diubah. Pasalnya, dengan menggunakan sistem lama banyak warga miskin yang tidak tercover dalam kartu Jamkesmas. ”Kalau dengan sistem yang saat ini yakni ditangani pemerintah pusat banyak yang tidak mendapat kartu Jamkesmas, kasihan mereka,” kata Ahmad Iskandar, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Rabu (3/4).

Dia menjelaskan, mestinya Jamkesmas menggunakan sistem kontrak, pembagian kartu Jamkesmas nanti tidak melalui pengusulan kepada pemerintah pusat. Tetapi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung memberikan kuota  jumlah peserta Jamkesmas kepada Pemprov. Verifikasi peserta Jamkesmas sendiri akan dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dan masing-masing kabupaten. Selama ini verifikasi Jamkesmas ditangani langsung oleh pemerintah pusat melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Dengan sistem saat ini masih ada ratusan ribu warga miskin di Jatim yang belum mendapatkan kuota Jamkesmas. Pengajuan tambahan sebesar 210 ribu warga miskin baru ditolak oleh Pemerintah Pusat. Di samping itu, sebanyak 480 ribu warga peserta Jamkesda pada tahun 2012 lalu sampai sekarang juga belum tercover.

Dia menilai adanya warga yang tidak tercover tersebut menjadi aneh, karena melihat penyerapan Jamkesmas tahun lalu tidak maksimal. Penyerapan Jamkesmas pada tahun 2012 hanya sekitar 50 sampai 60 persen. Dia menduga, kartu Jamkesmas dibagikan tidak tepat sasaran.

Karena itu, dia mendesak agar pemerintah pusat menggunakan sistem kontrak. ”Kalau memang nanti sistem kontrak diberlakukan maka semua bisa mendapatkan kuota, kalau sekarang kan tidak semuanya mendapatkan kuota,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) Jatim  dr Harsono membenarkan saat ini banyak warga miskin di Jatim yang berhak menerima Jamkesmas ternyata belum menerima kartunya. Dari data yang dihimpun, ada 1.410.000 orang yang belum menerima kartu Jamkesmas baru.

Rinciannya, 1,2 juta orang yang kartu Jamkesmasnya sudah turun dari pusat ke dinas kesehatan  kabupaten/kota namun belum dibagikan ke masyarakat. “Kami pastikan masyarakat yang belum menerima kartu Jamkesmas, tetap mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari rumah sakit. Sebab, ini bukan kesalahan mereka karena memang  kartunya belum diterima,” tegas mantan Bupati Ngawi tersebut.

Harsono mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan kepada masing-masing rumah sakit agar menerima pasien Jamkesmas. “Karena itu, masa aktif kartu lama akhirnya di perpanjang. Dinkes Jatim sudah menyosialisasikan ini ke semua rumah sakit,” ujarnya.

Saat ini, kata Harsono sudah ada lima rumah sakit milik Pemprov Jatim yang melayani pasien secara gratis bagi pemegang kartu jamkesmas lama. Yakni, RSUD dr. Soetomo, RSU Haji, RSJ Menur, RSUD Saiful Anwar Malang, dan RSUD Soedono Madiun.

Warga pemegang kartu Jamkesmas lama mendapat pelayanan kesehatan gratis akan ditangani PT Askes. Petugas Askes di tiap rumah sakit,  akan mengeluarkan Surat Keabsahan Peserta (SKP) begitu pasien menunjukkan kartu jamkesmas lama. “Setelah SKP dikeluarkan, rumah sakit wajib memberi pelayanan kepada warga pemegang kartu lama,” katanya.

Sementara, Ketua Komisi E DPRD Jatim Sugiri Sancoko mengatakan seharusnya semua kuota yang belum terpenuhi seluruhnya dicover oleh pemerintah pusat.”Pemerintah harus konsisten, Kemenkes seharusnya memasukkan semua kuota peserta Jamkesmas tidak malah melimpahkannya ke Jamkesda,” pungkasnya.
 
Dikutip : Surabayapost.co.id

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Lintas_Daerah pada 01.40. dan Dikategorikan pada , , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk Dewan Mendesak Jamkesmas Dikelola Pemprov

Tinggalkan Komentar

PENGUNJUNG ONLINE


Bagi temen-temen yang ingin berpartisipasi dalam mengisi blog ini caranya gampang, tinggal kirim Biodata Anda ke lintas@ymail.com.

Bagi temen - temen yang menginginkan wilayahnya mempunyai blog tersendiri, kami akan membuatkan blog sesuai nama daerah temen tinggal, asal temen - temen bersedia untuk mengisi blog yang temen minta.

Setiap Kontribusi akan sangat bermanfaat bagi kemajuan daerah kita, termasuk generasi saat ini dan yang akan datang.

Bila tulisan yang di kirim mengambil dari sumber lain, Jangan lupa sebutkan sumber tulisan secara lengkap berikut link asal tulisan tersebut.

Tulisan tidak berbau sara, hasutan, mengadu domba, maupun ponografi. Seluruh isi tulisan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pengirim. blog ini hanya sebagai sarana untuk menyebarkan isi tulisan.

2010 Lintas Ngawi. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Ngawi