Tiga Penderita Demam Berdarah di Ngawi Meninggal
Kedunggalar, Kendal, Kesehatan, Paron, Pemerintahan, Utama 18.34

Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P dan PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Endang Pratiwi, Jumat, mengatakan ketiga korban tersebut merupakan warga Kecamatan Kendal, Paron, dan Kedunggalar.
"Ketiga penderita ini terlambat dibawa ke tempat layanan kesehatan. Saat dibawa ke puskesmas dan rumah sakit kondisinya telah kritis," ujar Endang Pratiwi kepada wartawan.
Selain terlambat dibawa ke tempat layanan kesehatan, kasus kematian pada penyakit demam berdarah kali ini juga disebabkan karena minimnya informasi dari masyarakat tentang serangan penyakit tersebut.
"Warga mengira curah hujan yang sudah tidak terlalu tinggi tidak begitu berdampak pada penyakit demam berdarah. Padahal penyakit ini bisa menyerang dalam keadaan musim apapun, hanya saja intensitasnya memang besar saat musim hujan," terang dia.
Ia menyebutkan, selama bulan Januari hingga Mei 2012, telah terjadi 81 kasus penyakit demam berdarah di wilayah Kabupaten Ngawi. Di mana tiga kasus di antaranya meninggal dunia (MD).
Adapun untuk daerah penyebarannya, telah merata di seluruh wilayah Kabupaten Ngawi. Pihaknya mencatat, dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi, telah semuanya pernah terjadi kasus demam berdarah.
Karena itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran penyakit demam berdarah. Di antaranya sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras, mengubur, dan menutup) tetap merupakan cara yang paling tepat untuk memutus siklus kehidupan nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini.
"Warga diimbau lebih giat lagi dalam melakukan PSN agar penyebaran penyakit demam berdarah dapat ditekan. Sebab, PSN dinilai lebih efektif untuk mencegah penularan demam berdarah karena dapat memutus siklus hidup nyamuk pembawa penyakit mematikan tersebut," tukas.(*)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
